Tetap Saja Kusebut Dia Cinta
Tetap Saja Kusebut Dia Cinta
Apa yang harus aku lakukan??? Melawannya?? Melawan perasaan
ini??? Apakah ini adalah takdir ketika aku merasakannya... saat begini deburan
ombak biasanya menenangkan hatiku, tapi tidak lagi, saat begini biasanya sang
bulan menjadi pelipur rasa rindu, tapi tidak lagi... aku tahu langit hanya ada
satu dan kita sedang memandangnya bersamaan dimanapun kita berada...
Cinta itu adalah misteri yang tidak pernah kita tahu
jalannya, bahkan ketika dua puluh lima tahun kemudian Angkara dan Arumdhati
bertemu setelah saling memendam rasa dan tidak saling mengetahui satu sama lain
keberadaannya... setelah tidak ada perbedaan apapun dan tak ada halangan bagi
keduanya untuk bersatu, mereka tetap memilihi untuk tidak bersatu (baca buku
tasaro GK “tetap saja kusebut dia cinta”)
Tapi aku masih bingung dengan wujud bernama cinta yang
diberikan kepada lawan jenis, aku tau batasan aturan dalam islam dan aku tidak
ingin melanggarnya... tetapi rasa sakit ini juga kemudian tidak tertahankan, ketika
kamu mencintai seseorang tetapi kamu tidak bisa memilikinya, ketika kamu
mencintai seseorang tetapi kamu hanya bisa menatap dan mengamatinya dari
kejauhan, ketika kamu mencintainya tetapi kamu tak pernah bertemu dengannya,
ketika kamu mencintainya mau kubilang lantang atau kupendam dalam diam... tetap
saja kusebut dia cinta...
Aku sadar bahwa cinta itu adalah salah satu misteri dan
keunikan dunia, yang sensasinya hanya bisa dirasakan oleh makhluk hidup di muka
bumi ini, tetapi aku tidak pernah mengerti kenapa kemudian jalan untuk
memperoleh itu sangat sulit, aku berkali-kali ingin mendapatkannya dari dunia
di sekelilingku, tetapi aku selalu merasakan kemudian kekecewaan dan berjalan
sendiri ditengah keramaian kehidupan dunia ini...
Ketika lelah mencarinya dari keluarga, saudara, teman, apapun
itu aku kemudian hanya bisa kembali kepada Allah.... ya kembali pada-Nya yang
memang Maha mengkaruniakan cinta kedalam hati ini, menjaga hati dan diri ini
agar tetap mampu menebarkan cinta ke sekeliling kehidupan dengan cara mengajar,
belajar, ke tengah-tengah kehidupan anak-anak maupun orang dewasa...
“kamu tak perlu mencari
cinta... dia akan datang sendiri, seiring dengan semakin seringnya kamu
menebarkannya kepada banyak insan di dunia ini..”
Aku pahami kemudian bahwa kehidupan ini adalah milik sang
Khaliq, jika kemudian tak bisa kutemukan kebahagiaan di dunia, dalam
malam-malamku aku selalu berdo’a agar Allah memberikanku kebahagiaan di
akhirat... semoga saja...
Dan ketika Cinta itu tidak mungkin kudapatkan di dunia, maka
aku berharap semoga Allah mengkaruniakannya di akhirat...
Mau kubilang lantang...
Atau kupendam dalam
diam...
Tetap saja kusebut
(dia) cinta... (inspirasi dari Tasaro GK)
Perpus FH UGM
24 september 2013.....
13.31 pm
Komentar