Cinta itu... Mimpi
Cinta itu....mimpi
Aku menemukan
seseorang yang sangat unik... tapi aku tak bisa menyebutkan namanya disini, aku
kagum padanya, beneran serius.. hehe, aku banyak membaca mimpi-mimpinya dan
melihat bagaimana kemudian dia mewujudkan mimpinya satu persatu... membuat aku
semangat dalam mewujudkan mimpi-mimpiku...
“mimpi itu akan membuat kita hidup”
Ketika pena mimpi sudah terangkat, maka biarkan semesta bekerja
menciptakannya... itu ucapannya ketika aku menshare tentang mimpi...
Sudah lama aku
memperhatikannya, tapi sebetulnya bukan memperhatikan orangnya lebih tepatnya
memperhatikan mimpi-mimpinya, pingin sekolah S2 ke Amerika, dan dia berusaha
mewujudkannya sendiri, dengan kerja keras... aku belajar sesuatu darinya akan
kuceritakan
9 september
2013, aku sedang berfikir akan pergi ke jakarta tanggal 9, tapi aku belum
membeli tiket kereta, lagipula aku kecapean sebelumnya aku habis membantu
menjadi panitia di walimahan mba embun dan mas andi di klaten, sehingga
akhirnya aku merasa tidak usah dipaksakan untuk berangkat ke jakarta hari
senin, kemudian aku berencana pergi hari rabu tanggal 11 september 2013, sambil
menunggu bimbingan dengan dosen pada hari seninnya dan menyerahkan draft revisi
skripsi bab 1-3 dan mulai mengerjakan bab 4 dan 5 skripsiku....
Tapi sebuah
percakapan di what’s app entah mengapa membuatku akhirnya menitip untuk
dibelika tiket kereta progo dari lempuyangan ke pasar senen dari beliau, dan
akhirnya jadilah kami satu kereta, satu gerbong dan bahkan satu kursi pergi
dari yogyakarta ke jakarta, sebelumnya dia bertanya karena kereta sampai jam 1
malam mau kemana aku, aku bilang mau nginep di stasiun sambil menunggu pagi dan
nantinya aku pergi ke kalibata city untuk tinggal di apartemen kakak sepupuku.
Tapi dia melarang dan entah kenapa kami ngotot-ngototan antara dia mau ikut
nginep di stasiun pasar senen dan aku menyuruh pulang, sampai aku yang menyuruh
dia pulang dan aku tetep nginep di stasiun, juga sampai akhirnya dia menemukan
solusi agar aku transit di rumahnya dulu sambil menunggu pagi, karena ternyata
rumahnya lebih dekat dibandingkan denganku di kalibata...
Akhirnya
sampailah pada sebuah deal aku nginep di rumahnya di kelapa gading jakarta
utara... duh sebetulnya ga enak nantinya sama keluarganya, nanti aku ceritain
di bawah...
Akhirnya jam
15.30 tanggal 11 september kami naik kereta progo dari lempuyangan ke
jakarta... aku dengan insiden diantar teman asrama, karena teman liqoku ga bisa
jemput karena ban motornya bocor, untung saja ada yang bisa nganter sudah mepet
sudah jam 3 sore waktu itu...
Sampai di
lempuyangan aku menunggunya selama 10 menit, dia dijalan sedang menuju
lempuyangan...
Kami
sebetulnya duduk di kursi yang dua kursi, kursi 16 D dan 16 E kalo aku tidak
salah ingat, tapi dia duduk dihadapanku karena menjaga agar tidak duduk
bersampingan, bahkan sebelumnya dia sudah minta maaf karena kesalahannya
memesan tiket yang duduknya berdampinngan... aku menjawab gak apa-apa, nanti
gampang bisa diatur...
Dia duduk
dihadapanku, sampai ada orang yang duduk mau kejakarta juga, pertama sulit
sekali aku membuka pembicaraan dengannya, tapi karena mas yang duduk
disampingnya ngajakin kami ngobrol akhirnya kami ngobrol bertiga, sibuk
ngobrolin sistem kereta apilah, sistem pendidikan bahkan sampai kuliah ke
amerika... tapi masnya pindah itu karena kedinginan hahaha... kita berjaket
masnya gaya cuman pake kaos sama celana pendek udah tau keretanya ber-AC...
Aku akhirnya
banyak bercerita dengannya, bercerita tentang keluarganya dan keluargaku,
bercerita tentang hal-hal yang belum aku ketahui sebelumnya, entahlah kami
banyak menshare banyak hal dan aku kemudian sadar bahwa aku mengaguminya...
Dia sangat
menjaga, menawarkan bantal, menawarkan makan malam, sementara dia penggila
kopi, jadi dia hanya meminum secangkir kopi hitam, aku sampai geleng-geleng
kepala gak habis pikir hehehe...
Setelah
meminum pill penahan rasa sakit aku tertidur, 3 butir yang harus aku minum
sekali, dan sehari kuminum dua kali, jadi 6 pill untuk sehari kali minum... ak
tertidur setelah membaca al-ma’surat... lalu dia meminjam al-ma’suratku dan
menyuruhku untuk tidur dan beristirahat, menyuruhku untuk memakai masker...
(bahkan maskernya masih ada tuh ku kantongin wkwk) aku tertidur lelap.... aku
memakai earphone dan memasang ipod apple ku, memutar lagu-lagu indonesia lama... J
Entahlah
kemudian aku terbangun sebentar melihat dia membaca mahabrata dan sibuk
mencoret-coret bukunya, kemudian aku tertidur lagi, malamnya aku terbangun lagi
dan melihat dia sedang membaca Al-Qur’an, disitu aku langsung amazing... duhh
aku aja interaksinya kurang sama Al-qur’an hari itu, akhirnya dia tertidur...
Saat dia
tertidur aku pun muraja’ah cepat, tanpa terasa sepanjang perjalanan aku bisa
muraja’ah 3 juz, dari cirebon sampai pasar senen... dia terbangun dan kaget
bertanya kami ada dimana, ya ampun padahal baru sebentar dia tidur...
Sampai pasar
senen kami akhirnya naik taksi kerumahnya, dia bercerita dan minta maaf...
rumahnya kecil katanya, aku berkata ya Allah... dapet tempat transit saja aku
sudah sangat beruntung, apalagi bisa mengenal keluarganya yang selama ini hanya
bisa aku lihat di foto...
Kakaknya yang
pertama laki-laki sudah menikah 3 tahun yang lalu, sekarang sedang menunggu
keponakan, sementara kakaknya yang kedua lulusan UNJ Pendidikan SLB dan
mengajar di sebuah sekolah SDIT di jakarta entahlah dimana, sementara dia
adalah anak ketiga, sekolah di UGM dan sedang menyelesaikan revisi
skripsinya...
Ibunya adalah
seorang guru... ayahnya juga sepertinya pegawai kerja tapi aku tidak mengetahui
kerja dimana, dia bercerita rumah yang ditempati sekarang adalah rumah dinas,
sementara rumah keluarganya sedang dibangun di bekasi...
Malam itu
sampai di rumahnya dan berkenalan dengan kakak dan ibunya aku shalat, shalat
dengan dia, diimami olehnya... aku masih ingat kami menjamak sholat magrib dan
isya, lalu isya di qosor... yang terasa dalam adalah... bagaimana mungkin aku
sholat diimamin dia... aku jadi tau bacaan Al-Qur’annya... dan malam itu aku
merasakan aneh...
Surat pertama
yang dia baca adalah Al-Mulk, tentang kerajaan, lalu rakaat selanjutnya dia
membaca surat Al-Qalam, pada shalat Isya dia membaca akhir surat An-naba dan
terakhir membaca surat lamyakunilladzi hehe... ada rasa “nyessss” gitu didalam
hati mendengar suaranya saat mengimami sholat... eh back to topic utama
Malam itu aku
tidur di sebuah kamar yang antik... kamar keren, kayaknya bekas kamar kakaknya
yang sudah menikah dan pindah itu, aku tersenyum melihat kamarnya, setelah
muraja’ah surat ad-dzariyat akupun tertidur... aku mendengarkan aktifitasnya...
sepertinya dia selalu begadang... aku jadi ingat yang pernah di sharenya di
buku rantau 1 muara
“Man tholabal ula saharul layaali” siapa
yang ingin mendapatkan kemuliaan, ia harus bekerja sampai akhir malam....
rantau 1 muara A Fuadi
Aku terbangun
jam 04.00, mau keluar tapi gak enak akhirnya aku hanya melihat tabku dan
membalas beberapa pesan dan message... sampai kakaknya masuk dan mengambil
sesuatu di kulkas, luar biasa sepertinya kakaknya akan berpuasa sunnah di hari
kamis... aku lalu keluar untuk mandi sebelum shubuh yang sudah menjadi
rutinitasku selama mondok...
Setelah shalat
dan berdzikir, aku ditawari ibunya minum susu dan makan... ahh aku kangen
ibuku, beneran kangen... masakan ibunya gak seberapa, tapi aku terharu bisa
makan masakan ibunya sambil nyubit-nyubit tangan ini mimpi apa nggak sih
hahahah....
Dia
memprintkan rute busway dan menyerahkannya padaku... aku menyerahkan dua kotak
phia deva yang sengaja aku bawa dari yogyakarta untuk keluarganya...
Ayahnya
mengantarkan aku ke halte TJ di Pulogadung yang jaranya tidak terlalu jauh dari
rumahnya...
Di Trans
Jakarta selanjutnya aku mengejar pergi ke Mabes Polri karena sudah ada janji
sebelumnya dengan orang densus untuk wawancara penelitian skripsi, sepanjang
jalan aku belajar banyak pelajaran berharga... tentang dia... tentang
keluarganya, luar biasa... aku mengatakan padanya ketika perjalanan di
kereta...
“kamu harus
banyak bersyukur... keluargamu lengkap, aku sejak kecil dekat hanya dengan
ibuku, adik-adikku adalah adik seibu lain ayah, tapi aku sayang sama mereka, dan
mereka juga dekat dengan aku, sementara ayahku tidak punya anak lagi tapi
ayahku punya anak tiri perempuan dan juga seorang anak angkat laki-laki”
Dia hanya bisa
terdiam mendengarkan ceritaku dan kemudian bersyukur...
Aku banyak
sekali belajar darinya sungguh...
Terima kasih
atas perjalanannya... sungguh aku sangat iri dengan keluarganya... ada satu
lagi yang lucu, setelah sampai kalibata city dia menelpon katanya kena macet di
bunderan HI mau menuju PIM, aku cerita tentang aku telat ke Mabes Polri dan di
omel-omelin assistennya... dia hanya sibuk menertawakan aku, aku juga ikut
tertawa karena merasa lucu, aku udah gembol-gembol barang banyak dan ke mabes
polri sampai tangan dan kakiku juga lecet-lecet wkwkwk...
Sampai kalcit
aku nginep di Flamboyan dulu, ditempat mba nurma, sebelum akhirnya pindah ke
Viola ke tempat kakak sepupuku hehehe...
Ada yang
lucu...
Ibunya bilang
sama dia
“ dia anak
orang kaya ya le, badannya itu loh tinggi besar banget...”
Hahahaha aku
dikatain bongsor sama ibunya.... sangat sesuatu...
Makasih atas
keluargamu yang menginspirasi.... terima kasih atas dirimu yang menginspirasi
dan membuatku kembali berani untuk bermimpi....
Ada kata-kata
bagus yang pernah dia share juga dan waktu itu aku masih di samarinda,
merasakan bahwa ukhuwah itu sangat indah...
“kita mungkin
sedang berdiri di tempat yang berbeda, tetapi pastinya kita sedang menatap
langit yang sama...” ( a nice quotes )
Kalibata City
Rabu, 18
september 2013
Jam 19.05 pm
gambar dari blog afifah afra
Komentar