Jalan Cinta-Nya
Jalan cinta-Nya
Kita memiliki pilihan, kita selalu
memiliki sebuah pilihan dalam kehidupan. Yang menjadi pertanyaan lalu bagaimana
kemudian kita memilih hal yang baik dan meninggalkan yang buruk. Tentu belajar
dari pengalaman yang terjadi.
Aku mengetahui bahwa setiap kita di
uji, maka Allah akan terus menguji hal tersebut sampai kita bisa melewatinya,
butuh dua tahun lamanya aku kemudian bisa mengidentifikasi, mengapa aku selalu
diuji dengan hal yang sama, aku menemukan jawabannya, ternyata aku belum mendapatkan
nilai A+ dari ujian ini.
Kamu tau, kamu mahasiswa kan, jika
kita mengambil mata kuliah tertentu dalam perkuliahan, kemudian kita mendapat
nilai E, apa yang akan kita lakukan, kita tidak lulus mata kuliah tersebut,
karena kita dianggap tidak menguasai mata kuliah tersebut, asal jawab, dan
tidak bisa memecahkan permasalahan yang terdapat dalam soal ujian, sehingga
kita kemudian akan merasakan ketidakpuasan, apa yang akan kita lakukan? Kita akan
mengambil mata kuliah itu kembali sampai mungkin bernilai B atau mungkin A
karena manusia memang tidak pernah puas akan penilaian terhadap dirinya
sendiri.
Lalu, kita akan melihat begitulah
Allah menguji kita, tentunya bukan untuk memberikan kita nilai A, tapi agar
kita dapat mengambil pelajaran dari setiap ujian yang dia berikan terhadap
kita, masalahnya tinggal kita memilih akan berada di tempat yang sama, atau
melewati ujian ini sebagai kemudian bentuk peningkatan ketaqwaan kita kepada
Allah.
Kamu boleh
tertawa, aku sudah mengalaminya. Aku punya mimpi ingin menikah muda, ya ingin
menikah muda, lihat di usiaku yang 23 tahun aku belum menikah. Itu bukan
masalah besar, aku hanya menargetkan Allah tetap yang menentukannya. Tetapi
Allah mengujiku dengan mendatangkan orang-orang yang mungkin ya, membuat kita
tidak istiqomah untuk menjaga diri. Untuk tetap menunggu seseorang jodoh yang
memang sudah disiapkan oleh Allah.
Aku tau aku
sedang di uji kemudian, ketika datang orang silih berganti menawarkan cinta,
dengan tegas kukatakan “ini bukan cinta, ini nafsu ingin memiliki..” lalu
pernahkah kemudian aku tergoda? Tentu saja pernah.. mana mungkin berulang kali
orang hadir dalam kehidupanku kemudian aku tidak tergoda, pernah... tetapi
kemudian aku menyadarinya, dalam sebuah
batasan aku sadar bahwa aku sudah mulai berada di jalan yang salah. Untung aku
menyadarinya dengan cepat sehingga kembali aku melangkah maju, tidak berlarut
dalam permasalahan ini.
Cinta ini
adalah sesuatu yang suci, Allah mengkaruniakannya untuk ditempatkan pada tempat
yang benar. Karena itu aku ingin menjaganya sampai kemudian aku menemukan
pelabuhan yang tepat. Sampai kemudian aku menemukan seseorang yang dengan
bersamanya aku dapat membangun cinta, tentunya cinta kepada-Nya.
Butuh waktu
lama untuk aku menyadari, bahwa jalan lurus untuk menemukan seseorang yang
memiliki visi misi yang sama dan mendapatkan seseorang yang sama-sama membangun
cinta itu sulit, karena selalu saja ada godaan di sana-sini aku hampir ingin
mengesampingkan idealismeku.
Tetapi aku kemudian percaya bahwa
jika Allah sudah berjanji, maka Allah akan benar-benar memberikannya, mana
mungkin tidak di berikan, jika tidak di dunia maka mungkin di akhirat nantinya.
Cinta adalah sesuatu yang dapat kita
rasakan getarannya, didalam sini, di dalam diri ini, di dalam hati ini.
Bagaimana kamu menemukannya, tentu saja dengan keyakinan. Karena keyakinan
adalah iman, lihatlah bagaimana kamu bisa mencintai Allah, karena iman.
Lihat bagaimaa kamu bisa mencintai
Rasulullah, karena iman. Lihat bagaimana kamu bisa percaya adanya malaikat,
hari kiamat, takdir baik dan buruk, karena iman, iman tertanam dalam hati yang
kemudian menjadi sebuah cinta. Menambatkan kecintaan kita pada Sang Pencipta,
Rabb semesta alam.
Aku sekarang sangat memahami bahwa,
esensinya cinta adalah sesuatu yang dapat kita atur penggunaannya karena kita
beriman, jangan samakan cinta dengan nafsu, karena hal itu tidak sama. Kamu
akan mengerti dan akan menyadarinya setelah dapat mengidentifikasikannya. Aku
belajar, bahwa setiap yang aku lalui adalah pengalaman berharga. Maka kemudian
aku paham bahwa aku akan meninggalkan cinta yang semu itu.
Apa yang akan kamu lakukan jika kamu
menemui hal itu? Kata ustad felix “udaah putusin ajaa..” kita akan mendapatkan
yang terbaik, karena Allah memang akan memberikan yang terbaik bagi umat-Nya.
Begitulah cinta, dia akan menjadi
sesuatu yang berbahaya jika kita tidak mampu mengontrolnya, dia akan menjadi
nafsu, tapi jika kemudian kita paham bahwa esensinya cinta adalah iman maka
kita akan mengerti dan dapat membedakannya.
Kalian boleh menertawakan aku, kenapa
kamu gak pacaran, kalo gak pacaran gimana kamu tau calon pendampingmu itu baik
atau nggak, hari gini masih percaya sama ta’aruf. Nah... itu justru karena hal
itu berat untuk dilakukan maka Allah menyukainya, Allah mencintai jika kita
tetap lurus hingga waktunya tiba...
Seseorang yang kutunggu itu akan
datang pada saat dan pada waktu yang tepat atas izin-Nya.
Aku percaya bahwa dia sudah ada di
dunia ini, Allah sudah menciptakannya, dan menuliskan di lauh mahfudz sebagai
pendampingku di dunia, aku akan menunggunya dalam do’a dan dalam perjalanan
menjaga cinta. Bangun cinta jangan jatuh cinta...
Mari meraih cinta-Nya...
NB : aku pernah menolak orang-orang
geje yang datang dalam kehidupanku sudah sekitar 6 orang mungkin, hati-hati
akhwat terhadap ikhwan palsu... hehehe ngakunya ikhwan, jenggotan, celana
cungkring tapi kelakuan masih kaya belum hijrah... berhijrahlah kita ke jalan
yang baik, jangan terus menerus berada di jalan yang salah... oke J
Unik Karlita
00.01 AM
1 september 2013
Yogyakarta, @my room disebuah sudut
rumah di Jalan Kaliurang
Komentar