The persuit of happines

The persuit of happines (inspirasi muncul abis nonton filmnya)

Setiap orang memilki masalahnya masing-masing dalam kehidupannya, dan setiap orang berusaha untuk melewatinya sebisanya semampunya, bahkan sampai pada titik puncak masalah dalam kehidupan dia bertahan, sebetulnya Allah sedang mengajarinya bersabar, tunggu sebentar lagi, kalau kau mampu melewatinya maka Allah akan menaikkan derajatmu,
Hanya orang-orang special dan istimewa yang mampu untuk melewati retorika kehidupan, seperti penyusunan  puzzle, hidup kita ibarat menyusun puzzle, sampai puzzle terakhir dipasang maka masalah kita selesai, tapi baru selesai satu, nanti Allah akan menurunkan tantangan lagi...
Hidup kita ini seperti permainan game, siapa yang berlomba untuk menang maka dia akan selamat, terserah mau syurga atau neraka, itu pilihan manusia, yang pasti Allah sudah memudahkan jalan dan pintu rahmat-Nya, manusia hanya diminta untuk memilih...
Kebahagiaan, tidak semua manusia memilikinya, banyak manusia yang bahagia di dunia tapi tak bahagia di akhirat, banyak manusia yang tidak bahagia di dunia tapi bahagia di akhiirat, yang penting buka masalah bahagianya, kebanyakan kita pasti ingin agar bahagia di dunia, tapi juga selamat di akhirat, tapi tak semua orang bisa menggapai itu...
Banyak kisah telah kudengar, banyak kejadian telah kulalui, tanpa terasa 22 tahun sudah terlewati dalam hidupku, dan aku tak pernah tahu apakah yang kulakukan di dunia ini mampu membuatku selamat di akhirat nanti, aku tak yakin akan hal itu....
Sakit, kecewa, tertawa, menangis, semua manusia pasti pernah merasakannya, itu adalah bagian dari kehidupan, tak mungkin ada yang tak pernah merasakannya, karena manusia pasti akan selalu merasaknnya, bahkan Rasulullah sekalipun....
Tapi lantas apakah gagal sedikit membuat kita letih melangkah?, lantas apakah menangis membuat kita sempit pikiran dan tidak optimis lagi? Apakah sedikit mendapatkan kebahagiaan membuat kita puas? Tidak sama sekali tidak, itu hanyalah bagian dari kepingan puzzle kehidupan saja...
Masalah mendewasakan kita, menangis jadi tegar, tertawa membuat optimis, kecewa mengajarkan kesabaran, lewati saja, optimis melangkah maka kau akan melewatinya....
Manusia, hidup di dunia ini hanya sebentar, tak sampai satu abad lamanya karena kita bukan nabi nuh, kita hanya manusia biasa yang dipercayakan Allah untuk hidup di dunia ini, lalu persiapan apa yang sudah kita lakukan saat kematian sedetik demi sedetik datang menghampiri kita...
Tak ada persiapan maka tak selamat, bersiap-siap maka akan selamat, wisuda kelulusan belum membuat masalah selesai, pernikahan belum membuat masalah selesai, kematian juga belum membuat masalah selesai, masalah manusia baru selesai setelah kita masuk ke syurga atau neraka, yang mana yang akan menjadi tempat akhirmu nantinya...
Aku tak berharap banyak, menjadi orang baik dan benar itu susah, ibarat jalan itu banyak lubangnya, mobil yang kita pakai pun suatu waktu akan rusak jika kita terus menerus melewati  jalan yang rusak itu, tak ada yang bisa dilakukan, pilihannya hanya jalan terus kedepan, karena tidak ada jalan lain... kita harus maju sampai ke tujuan, tidak mungkin kita mundur ke belakang, begitu pula hidup kita... banyak masalah bermunculan, tapi kita tetap harus maju, tak mungkin mundur ke belakang...
Kemajuan sekecil apapun harus dibuat bersyukur, kesalahan sekecil apapun harus dijadikan pelajaran, masalah sebesar apapun harus ditampung oleh hati sebesar lautan yang dikaruniakan Allah, kebahagiaan sekecil apapun harus dijadikan renungan apakah kita sudah berterima kasih pada Allah atas rezeki dan rahmat yang didapat setiap detik, nikmat tidur, nikmat makan, nikmat menghirup udara, nikmat sehat, nikmat itu harus seimbang dengan nikmat ibadah pada-Nya...
Manusia... hidup sementara.. apalagi yang hendak dicari, prestasi menuai pujian, kaya menuai pujian, pintar menuai pujian, tampan dan cantik menuai pujian, semua berlomba untuk menerima pujian, tapi manusia belum merasa puas, selalu dia ingin mendapatkan pujian.... padahal pujian itulah ujian hidupnya,
Berakhir, jika hidup berakhir tak ada apa yang ditinggalkan, hanya selembar kain kafan dan sebuah lubang yang gelap, tapi tak semua sadar, semua hanya merasa... “itu kan nanti masih lama, sekarang senang-senang dulu lah”
Lalu sampai pada tuhan-Nya dia merengek-rengek mohon ampun, dan menyesali perbuatannya “kenapa di dunia aku tidak melakukan hal yang baik...padahal telah ada orang yang menyampaikannya padaku, tapi aku tak mau mendengarkannya” isakknya dihadapan Allah...
Bahkan Rasulullah duduk termenung menunggu kedatangan umatnya di tepi telaga sebelum masuk ke syurga firdaus dan berteriak-teriak “ummati...ummati...”  ketika serombongan manusia datang. jibril berkata “ya Muhammad... itu bukan umatmu, itu umatnya Musa AS”. Dia kecewa lalu duduk kembali saat serombongan lainnya datang dia tersenyum dan bangkit, kembali berteriak “ Ummati... umatti... ana Muhammad bin Abdullah...  Rasulullah...” tapi jibril kembali menjawab “ itu juga bukan umatmu, itu umatnya Isa As” . Rasulullah SAW kembali  terdiam, ketika serombongan manusia dalam jumlah yang lebih banyak daripada rombongan sebelumnya yang datang Rasulullah SAW hanya diam, tidak berteriak-teriak lagi karena takut jangan-jangan yang ini bukan umatnya beliau. Lalu jibril berkata.... “ya Muhammad... kali ini itu umatmu...” Rasulullah bangkit dan tersenyum, menyambut umatnya seraya berteriak “ ummati... ummati... ana Muhammad bin Abdullah... Rasul kalian...”
Siapa mereka? Mereka adalah orang-orang yang mendapatkan syafaat dari Rasulullah bertemu dengannya di telaga Al-kautsar menuju syurga... dan mendapat Ridho dari Allah, maka mereka masuk ke syurga-Nya, siapa mereka... mereka orang-orang berusaha menjaga keimanan dan ketaqwaanya dihadapan Allah dalam kondisi apapun, mereka orang-orang yang bersungguh-sungguh menjadi baik dan benar di dunia ini... sederhana tapi penuh makna...

Sakit sedikit menghilangkan dosa
Sakit banyak juga menghilangkan dosa
Tidak sakit harus bersyukur...
Sakit pun tetap bersyukur,
Dimanapun harus bersyukur....
Didedikasikan untuk
1.       Allah and Rasulullah
2.       My mom and my dad, my sista and brotha
3.       Rumah tahfidz humaira, humaira 1 sampai 17, saya sebagai ketua mengucapkan terima kasih atas perhatiannya sehingga banyak membantuku untuk belajar dewasa, ikhlas dan sabar, saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaraan, saling taat dan menghormati terhadap sesama, semoga mendapatkan kebarokahan ilmu...
4.       PPMI Rabingah prawoto, pijakan pertama, banyak belajar hal dasar, atas ukhuwah yang lembut dan penuh cinta,,,
5.       Temen-temen 2007 fh ugm, PH 2009 KMFH yang banyak membantu mengingatkan di waktu salah dan khilaf, mengajari kebahagiaan, mengajari makna persaudaraan
6.       KMFH 04,05,06,07,08,09,10,11 dan 12 yang akan datang sebentar lagi 
7.       Temen-temen Gerakan 20 setelah PKI, temen2 special yang sekarang satu atap di FH UGM, thanks buat perjuangannya...
8.       For someone... yang masih disimpan oleh Allah namanya di lauh mahfudz, tak tahu siapa dia, yang pasti karena aku sedang memperbaiki diri maka dia juga pasti sedang memperbaiki diri...

Rth, deresan, diselesaikan jam 0.23 Am, habis liat anak-anak masak sahur puasa yaumul bidh 

Pesan : faidzafarogtafangshob, “selesaikan satu masalahmu, lalu kerjakan masalahmu yang lain” “sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan, bersama kesulitan ada kemudahan” dan ada jalan bagi hamba-hamba-Nya yang mau berusaha, berusaha menjadi baik, berusaha hafal Qur’an, berusaha terbaik di fakultasnya, berusaha sukses dunia akhirat! Let’s man jadda wa jada guys 

Komentar

Postingan Populer