The Power of Rabingah Prawoto (perjalanan hidup part 3)

Ketika pertama kali aku melangkahkan kakiku kesini karena aku diberikan kabar oleh seseorang, bahwa ada penerimaan santri baru. Aku yang selalu haus akan ilmu akhirnya nekat mencari informasi pondok ini yang namanya sedikit lebih asing dibanding pp akhwat lainnya yang ada di yogyakarta ini. Tanpa restu orangtua dan keluarga aku nekat pergi untuk sekedar mencari letak lokasinya..

Akhirnya siang itu tepat pada hari jumat pada saat bulan puasa.. Aku bertemu dengan umi mimi pengurus pondok ini dan mulai berkenalan dan melihat-lihat kondisi pondok ini, dan orang yang aku temukan dilorong adalah husni dan ode seingatku.. Sedang asyik mengobrol ditangga rabingah.. Dan sempat terpukau melihatku.. (Mungkin karena aku tinggi) ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ "̮ ƗƗɐƗƗɐ

Sepertinya aku adalah anak terakhir yang melihat dan memutuskan akan menempati rabingah setelah lebaran. Aku senang tapi dalam hati deg-degan karena selama ini aku tidak diperbolehkan kos atau tinggal diluar rumah saudara, alasannya adalah karena pergaulan.. Ya pergaulan yang membuat keluargaku khawatir, bukan karena takut aku memakai narkoba atau pergi clubbing, mamaku justru lebih senang melihatku tidak berjilbab, bergaya tomboy, main basket, renang dan pergi naik gunung.. Mamaku tidak mendukung ketika aku mengubah diri secara mendadak berjilbab lebar mengenakan deker dan kaos kaki, menutup aurat ketika sepupu-sepupuku datang ke rumah saat lebaran, menghindari salam-salaman dengan warga sekampung dengan cara terus berdiam diri dikamar, karena menurut mamaku hal itu terlalu tabu di kalangan masyarakat awam. Bahkan dengan jelas menolak konsep taaruf dan pernikahan islami yang mengenakan hijab, itu smua tidak pernah ada dikampungku, tapi untungnya juga lingkunganku pun tidak terlalu kental dengan adat sunda.. Jadi jika mau menikah tanpa adat sunda pun tidak apa-apa..

Setelah kuputuskan aku pun meng sms mamaku..
" Ma.. Aku mau mondok bolehkah?? "
Lama tidak dijawab, aku resah padahal minggu depannya setelah lebaran aku sudah janji akan pindah dan menempati pondok ini,, tapi mamaku tidak merespon, lalu aku mengsms uwaku yang tinggal satu rumah denganku di yogyakarta..
" Wa.. Aku mau pindah, karena jarak kampus dengan rumah terlalu jauh, jadi aku mau mencari yang tidak terlalu jauh dengan kampus.. "
Lama juga uwaku tidak membalas..
Aku hanya diam.. Pasrah.. Sudah 2 tahun belakangan aku resah, selama ini aku merasa ilmu yang aku dapat tidak lengkap, aku belajar hukum tapi kemampuan agamaku minim aku jarang shalat berjamaah kerjaanku hanya makan, tidur, kekampus, mengerjakan tugas dan sedikit aktivitas kampus serta organisasi.. Aku merasa kosong, aku merasa mengajak orang lain untuk berada di jalan kebaikan tapi tanpa ilmu..

Celakanya tanpa ilmu kau akan mendapati dirimu kosong ketika mengajarkan tentang agama kepada orang lain, aku belajar.. Buku-buku kulahap, situs-situs kubaca, majalah-majalah islami ku beli, tapi itu semua tidak merubahku, halaqoh satu minggu sekali sebagai sumber ilmuku pun tidak cukup memberikan penerangan terhadapku.. Aku hanya merasa aku tau sesuatu tentang agama tapi aku tidak tau urutan pembelajaran.. Aku hanya tau sepotong-sepotong tapi aku tidak tau secara keseluruhan, yang aku butuhkan adalah guru, yang aku butuhkan adalah teman-teman yang bisa memberikan ilmu juga terhadapku.. Aku tidak bisa berdiam diri terus di kamarku di rumah omku itu, aku harus keluar melihat hal-hal lain, aku harus bisa hidup diluar tidak tinggal dengan saudara, aku ingin merasakan bebas dari pengaruh orang tua tapi tetap berada di tempat orang-orang yang baik. Orang-orang shalih akan menguatkanmu..

Karena itulah kutekadkan niatku, kutunda rencanaku untuk memberi tahu keluarga besarku di subang, lain cerita keluarga papaku dimerak yang berbackground muhammadiyah mengizinkan aku untuk tinggal dipondok, asalkan nilai kuliahku tidak turun, asalkan aku belajar dengan baik, dan tepat dengan itu pula aku juga sudah 1 semster kuliah di UMY, karena itu keluarga ayahku semakin mendukung rencanaku untuk memasuki pondok, hanya sulit untuk meyakinkan mamaku yang masih berpikiran kolot, masih berpikir bahwa kalau dipondok nanti makannya gimana? Kuliahnya keganggu? Nanti cape, sakit, tapi bukan itu yang menggangguku, cape, sakit tidak masalah, yang paling penting adalah aku mendapatkan ilmu yang selama ini aku cari, mamaku akhirnya mengizinkan asalkan aku membayar uang asrama, listrik dan makan dengan uang tabunganku sendiri, mamaku tidak akan membantu sama sekali, akhirnya aku nekat.. Aku menyetujuinya..

Seminggu lebih setelah lebaran aku mulai pindah, dibantu teman-temanku yang dulunya satu organisasi di fakultas hukum ugm, sampai 3 kali aku bolak-balik pindahan dan setelah selesai aku merasa lega, semangatnya aku harus ada peningkatan mutabaah yaumi, aku harus menambah pemahamanku terhadap ilmu-ilmu islam dan tentang keakhwatan, tentunya sebagai seorang akhwat membangun pribadi yang baik sangat sulit, dibutuhkan waktu yang cepat untuk berubah, dibutuhkan kesabaran untuk terus menerus belajar tanpa henti mengubah..

Aku senang memang ada perubahan, aku mendapatkan banyak teman dari berbagai jurusan, fakultas dan universitas yang berbeda-beda dan karakter mereka semua sangat bagus untuk di dalami, kau akan memahami tinggal satu atap dengan 33 orang yang berlainan karakter bagaimana kemudian menyatukan nya sebagai keluarga besar yang siap menjadi pribadi-pribadi akhwat yang tangguh, kuat, berilmu, tapi juga lembut.. Sungguh harus mencontoh shohabiyah zaman Rasulullah.. Kau harus bisa cerdas seperti cerdasnya ummul mukminin tercerdas yang kecerdasannya melebihi kecerdasan 3/4 wanita yang ada di dunia ummu Aisyah ra, kau harus selembut fatimah yang akhlak terhadap ayahnya Rasulullah Muhammad SAW dan suaminya Ali bin Abi Thalib karamallahu sangat baik, kau harus sekuat dan sesabar aisyiah yang tangguh menghadapi rintangan bahkan manusia sekejam fira'un dan kau harus setabah maryam yang kuat bila mendapatkan fitnah dari orang-orang atau ujian dari berbagai kalangan, kau juga bisa meniru akhlak khadijah wanita terbaik pendamping Rasulullah yang Allah titiskan cinta dalam hati Muhammad agar dia mencintainya, kau harus bisa juga setangguh khaulah yang mampu maju kemedan perang dan pandai berkuda, itu semua bisa kau contoh dan masih banyak shohabiyah lain yang bisa kau contoh, itu semua akan kau dapat bila kau memasuki lingkungan pondok ini,

Kenapa aku bilang begitu??
Karena disini kita belajar.. Semuanya belajar dari nol, kita semua tahu kita belajar lagi akhlak, akidah, fiqh baik itu fiqh ibadah, muamalah, munakahat, bahasa arab, tarjamah qur'an, hafalan Qur'an, hafalan hadist, ulumul Qur'an, ulumul hadist, imla, halaqoh, muraja'ah, kultum, qiyamul lail, puasa sunnah, tilawah qur'an, tahsin, tajwid dan lain sebagainya.. Smuanya saling membantu, yang lebih baik memperbaiki yang lebih buruk, yang lebih baik membantu yang masih punya banyak kekurangan mengejar ketinggalan, kau akan menemukan dirimu ternyata mengalami banyak perubahan selama setahun di pondok ini, apalagi yang sudah dua tahun.. Coba evaluasi hasil yang kaudapat? Apakah itu kau dapatkan ketika kau hanya bersendirian belajar? Tidak.. Sama sekali tidak hasil itu berubah ya tentu semakin meningkat ada yang meningkat sedikit, sedang, dan pesat.. Hal itu wajar terjadi, perubahan terjadi karena kemauan dan niat kita yang kuat,

Seorang dosenku pernah berkata,, sebetulnya asalkan ada kemauan maka dimanapun kita, kita akan berubah..
Kau tahu kawand
Sayyid qutbh menulis tafsir dan ilmu2 lainnya di dalam penjara
Pramoedya ananta toer menulis buku best seller bumi manusia di dalam penjara..
Itu membuktikan bahwa kemauan dan niat kita lah yang harus diubah.. Bukan tempatnya di mana.. Tapi kita.. Kitalah yg harus berubah.. Menyesuaikan dengan zaman yang semakin berkembang pesat, tetapi tetap bersyariat pada Al-Qur'an dan Hadist..

Pernahkah kaudapati temanmu yang glamour menjauhimu.. Mengatakan kau kuper.. Liat saja gaya bajumu.. Berjilbab lebar, kau tidak bisa berteman denganku, apakah lantas kau marah,kecewa?? Tidak.. Kau harus senang.. Tetapi tetap berbaik hati dan mendoakannya.. Karena kita tahu jalan di akhir nanti yang kita cari.. -sungguh agama ini akan kembali dalam keadaan asing, dan sungguh berbahagialah orang-orang yang merasakan asing tersebut- roda berputar kawand.. Bumi smakin tua.. Tapi smangat kita hingga kiamat tak kan pernah redup, kita terus melangkahj berjuang melewati arus metropolitan.. Arus hidup jalan kebenaran ditengah-tengah ketidak adilan.. -salam perubahan-

@diselesaikan di RP my room - detik2 rolling kamar- silahkan kembali evaluasi mutabaah yaumi kita smuanya dan sungguh demi masa sungguh kita semua merugi.. Kecuali
1.Orang orang beriman
2.Orang-orang yang beramal shalih
3. Orang-orang yang saling nasihat menasihati dalam kebenaran
4.Orang-orang yang saling nasihat menasihati dalam kesabaran...

Jd smangat u teman baru di kamar baru,, ttep jaga hati, istiqomah.. Dan saling menjaga, -wallahualam-
17 september 2011 jam 12.12 Am

The next episode perjalanan hidup part 4 (Membuka karakter2 penghuni rabingah, ada cinta di rabingah)

Komentar

Postingan Populer