Rihlah

RIHLAH

Pernah mendengar kata Rihlah kan?, sering banget pasti… karena akhir-akhir ini kita sering melakukannya… apa pendapatmu tentang Rihlah?, selama ini pasti kita berfikir Rihlah = Jalan-jalan sejenak untuk melepaskan penat dan lelah setelah kita menjalani aktifitas organisasi... biasanya saat Rihlah kita pergi ke suatu tempat untuk berlibur, tinggal pilih mau ke pantai, gunung atau tempat wisata lainnya…
Tapi sudahkah kita berfikir selama ini Rihlah yang Syar’i dan dibolehkan menurut agama itu seperti apa, karena sekarang saya merasa bahwa Rihlah sudah bergeser maknanya dari yang tadinya tujuan utamanya untuk Tafakur dengan alam sebagai perwujudan rasa syukur kita pada Allah sekaligus untuk mendekatkan diri pada-Nya, sekarang mungkin bergeser ke pemikirian fungsi pelengkap rihlah yaitu kita semua berfikir Rihlah itu Refreshing atau berhenti sejenak dari segala macam bentuk aktifitas yang ada di kampus… kuliah… organisasi… tugas-tugas yang menumpuk… dan yang kita harapkan adalah setelah Rihlah kita semua akan mampu kembali untuk menghadapi tugas-tugas dan amanah yang ada dan akhirnya kita mendapatkan ide dan semangat yang baru lagi untuk menjalani aktifitas rutin kita semua.
Pernahkan kalian berfikir mengenai batasan dalam rihlah??? Pasti gak pernah deh, saya juga hehehe ^_^, sampai akhirnya saya tahu bahwa akhir-akhir ini seperti yang saya bilang tadi Rihlah sudah bergeser Fungsi utamanya... malahan ada yang bilang rihlah itu pake adab dek.. ( waduh ini nih bingung kan jadinya.. maksudnya rihlah pake adab piye??? ) walaupun memang menurut pendapat saya juga Rihlah itu memang untuk sejenak melupakan segalanya, untuk jalan-jalan, atau sekedar hiburan.. tapi menurut saya itu hanya fungsi komplementer saja, kita tidak boleh lupa Fungsi utama dari Rihlah.. karena itu saya tertarik untuk setidaknya meluruskan beberapa hal mengenai Rihlah… tapi untuk pembahasan disini saya akan sedikit mengulas terkait pentingnya Rihlah untuk kita dan Rihlah yang benar menurut agama itu yang seperti apa sih... jangan sampai kita melupakan bahwa Rihlah juga memiliki adab-adab yang tidak dapat dilupakan... ( ya manusia hanya mampu berusaha untuk memperbaiki... selebihnya terserah anda para pembaca yang menilainya )

Penjelasan mengenai RIHLAH

Definisi :
Istilah Rihlah berasal dari bahasa arab irtihal, yang bermakna berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan gerakan yang dilakukan selama rihlah menempuh suatu jarak tertentu dinamakan dalam bahasa arab safar. Bentuk jamaknya adalah asfaar istilah tersebut dalam Al-Qur’an :
1.Maka mereka berkata: "Ya Tuhan kami jauhkanlah jarak perjalanan kami", dan mereka menganiaya diri mereka sendiri; maka Kami jadikan mereka buah mulut dan Kami hancurkan mereka sehancur-hancurnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi setiap orang yang sabar lagi bersyukur. ( Q.S Saba’ : 19 ).
2.Sedangkan istilah Rihlah disebut dalam surat Quraisy ayat 1 dan 2
“karena kebiasaan orang-orang Quraisy, yaitu kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas”
Adalah penduduk mekah pada masa turunnya Al-qur’an terbiasa melakukan Rihlah dan safar pada saat berdagang. Kegemaran tersebut pun makin meningkat setelah meluasnya ajaran islam, dan dilakukan dengan tujuan yang bermacam-macam yaitu untuk social, keagamaan, dan untuk menyebarluaskan atau mengaplikasikan Al-Qur’an.
Seruan islam untuk melakukan Rihlah :
1.“Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain” ( Q.S Thaaha : 55 )
2.”.....Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya....” (Q.S Hud : 61 )
3.”Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi....” ( Q.S al-An’am : 165 )
4.”Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur”. ( Q.S al-A’raaf : 10 )
5.”Kemudian Kami jadikan kamu pengganti-pengganti (mereka) di muka bumi sesudah mereka, supaya Kami memperhatikan bagaimana kamu berbuat”. ( Q.S Yunus : 14 )
Allah SWT berulang-ulang mendorong hamba-Nya agar berjalan diatas permukaan bumi, agar dapat melihat keagungan ciptaan-Nya, dan kebesaran kekuasaan-Nya dalam bukti-bukti yang nyata, serta dalam penciptaan bahan-bahan tambang, tetumbuhan, hewan, dan udara. Ditambah dengan memperhatikan sejarah umat-umat terdahulu sehingga mereka dapat menangkap sunnah-sunnah Allah dalam alam ini, seperti menghancurkan orang-orang yang zalim, mengokohkan kedudukan orang-orang yang shaleh dan memberikan kekuasaan atau khilafah pada mereka.
Adapun rihlah ada bermacam-macam bentuknya ada hijrah yang ada pada zaman dahulu, dan ada juga yang untuk tujuan keagamaan seperti untuk menuntut ilmu pengetahuan, ibadah haji, dll.
Jadi temen-temen ternyata rihlah yang sesuai dengan syariat dalam islam itu bukan hanya sekedat refreshing aja, tapi ada tujuan lain yang harus kita terapkan dalam Rihlah nah tujuannya apa yah tergantung niatnya temen-temen, (yah semoga aja bermanfaat yah tulisan ini)
Kalau saya sebagai penulis juga sering melakukan hal seperti merenung sebentar untuk memikirkan apakah sebenarnya yang sudah saya jalani sudah benar, biasanya ketika saya merenung untuk berfikir dan evaluasi saya akan pergi ketempat-tempat dimana tidak ada orang yang mengenali saya, atau kemungkinan bertemu dengan orang yang kenal frekuensinya sangat kecil, biasanya saya selalu mencoba tempat makan baru, sambil denger musik nasyid dan membawa buku baru yang memang sudah seharusnya saya baca ( ada penulis yang bilang Baca itu penting banget, karena dengan membaca kita mendapat asupan baru untuk menulis hal yang baru… jadi semacam ada ide baru muncul untuk dituangkan dalam bentuk tulisan… makanya bagi yang mau nulis harus rajin baca juga yah…!!! ), atau saya biasanya pergi sendiri berwisata… tau gak sih kalo kalian baca Shirah Nabawiyah Rasulullah pasti tahu deh, Rasul juga dulu sering menyendiri dan merenung, tapi Beliau merenung bukan untuk menghindari masalah, Beliau merenung untuk berfikir… karena menurut pemikiran Beliau selama ini orang-orang yang ada disekelilingnya banyak yang menyembah berhala itu jelas adalah salah… dan saat itu juga beliau mendapatkan Wahyu Kenabiannya di gua hiro melalui malaikat jibril ( untuk lebih lengkapnya baca sendiri yah Shirah Nabawiyah mengenai Pengangkatan Nabi Muhammad SAW, saat diangkat menjadi Nabi dan Rasul ).
Karena itu menurut saya hal yang dilakukan oleh Rasulullah bisa juga ditiru,,, tapi inget loh bukan untuk menghindari masalah yang jelas ada didepan kita ), tapi untuk mencari solusi… ( karena kadang ada juga type orang yang kalo ada masalah bilangnya mau menenangkan diri,, tapi yang ada masalahnya ditinggalin... jadi malahan gak selesai) jadi pergilah merenung dan ketika kembali kalian sudah mempunyai solusi yang terbaik, cara lainnya kalian tentu saja bisa shalat malam ( Qiyamul Lail ).
Itu aja sih yang mau disampaikan oleh saya selaku penulis… mari kita sama-sama berfikir bahwa memang sulit untuk menjadi BAIK atau menjadi BENAR, yang perlu kita lakukan adalah menggabungkan dua kata tersebut… jadilah orang BAIK dan BENAR, karena bisa jadi pendapat kita menurut kita benar tapi sebetulnya salah dan pendapat orang lain menurut kita salah tetapi mengandung kebenaran ( pendapat imam Syafii)… karena itu selalu berusaha peka dalam menghadapi masalah yang ada…
Inget friends Rihlah sih boleh-boleh aja… refresh otak karena beban dan amanah yang dipikul udah terlalu gede ampe badan kurus hehe,,, tapi tetep harus mengedepankan sisi baik dan benar yappp…. Dan saya sebagai penulis mohon maaf bila ada salah…
Dan mulai dari sekarang hilangkan kepanjangan KMFH yang dikatakan bahwa : ( KMFH = Kumpul2, makan2, foto2, hura2) mulai sekarang hilangkan itu, yang kasihan kan jadinya nama KMFHnya... 




tetep semangat yah 

Wassalam

Unik Karlita

Diselesaikan pada tanggal 1 juni 2010 jam 7.12pm

Komentar

Postingan Populer